by : sae

Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai lingkungan SMP Negeri 2 Tanggulangin saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dalam rangka memperingati Idul Adha 1446 Hijriah. Dengan mengusung konsep unik bertajuk “Satu Kelas Satu Kambing”, seluruh siswa dari kelas 7 dan 8 berpartisipasi aktif mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
Tahun ini, program kurban sekolah berhasil mengumpulkan 14 ekor kambing, hasil swadaya dari seluruh siswa kelas VII dan VIII. Setiap kelas menyumbangkan satu ekor kambing sebagai bentuk partisipasi dalam ibadah kurban, sekaligus menjadi media pembelajaran yang bermakna tentang keikhlasan, kepedulian, dan gotong royong.
Kepala SMPN 2 Tanggulangin, Supriyanto, SE., M.Pd., mengungkapkan kebanggaannya terhadap antusiasme dan keterlibatan siswa dalam kegiatan ini.
“Kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga menyemai nilai-nilai keikhlasan dan kepedulian sosial. Anak-anak belajar langsung dari pengalaman nyata, bukan hanya teori,” ujarnya.
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan di halaman sekolah dengan pendampingan dari guru dan panitia. Para siswa tidak hanya menyerahkan hewan kurban, tetapi juga terlibat dalam berbagai tahapan: mulai dari perawatan hewan sebelum disembelih, membantu proses penyembelihan secara syar’i, hingga mempersiapkan dan membagikan daging kurban.
Menurut Bapak khoiruddin , salah satu guru pembimbing, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja, seperti tim dokumentasi, tim kebersihan, tim logistik, dan tim distribusi. “Semua bergerak dengan semangat. Mereka menunjukkan tanggung jawab dan rasa peduli yang luar biasa,” tuturnya.
Salah satu siswa kelas VIII Fadillah juga menyampaikan pengalamannya,“Awalnya saya takut melihat proses penyembelihan, tapi setelah dijelaskan guru, saya jadi paham makna kurban. Senang bisa ikut bantu dan belajar langsung.
Kegiatan ini tidak hanya menanamkan nilai keagamaan, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter bagi para siswa. Kerja sama antar kelas, rasa tanggung jawab, serta pengalaman langsung dalam berbagi menjadi nilai tambah yang sangat berharga.
Di akhir kegiatan, Kepala Sekolah menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan sekolah.
“Kami ingin menjadikan kurban sebagai tradisi pendidikan karakter yang konsisten. Ini adalah momen belajar yang hidup, menyentuh hati, dan memperkuat rasa kemanusiaan,” pungkas Bapak Supriyanto.