(031) 8923733 [email protected]

Jejak Iman di Pagi Hari Raya: SMPN 2 Tanggulangin Gelar Salat Idul Adha Penuh Makna

Oleh

media spendutang

Tanggulangin, 10 Dzulhijjah 1446 H / 6 Juni 2025

Langit pagi masih berbalut embun ketika lantunan takbir menggema di halaman SMP Negeri 2 Tanggulangin. Nuansa sakral menyelimuti lingkungan sekolah saat ratusan siswa, guru, dan warga sekitar berbondong-bondong menghadiri Salat Idul Adha yang dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan penuh kekhusyukan.

Bertindak sebagai imam sekaligus khatib adalah Muchammad Fatchur Rochman, salah satu tokoh muda dengan latar belakang keilmuan keislaman yang kuat dan tutur lembut penuh keteladanan. Sementara Muhammad Haris Setiawan bertugas sebagai muroqi yang memimpin takbir dan tahlil sebelum salat dimulai.

Dalam khutbah yang bertema “Berkurban untuk Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa dengan Meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail”, sang khatib mengajak para jamaah untuk tidak sekadar memahami kurban sebagai penyembelihan hewan, melainkan sebagai simbol ketundukan dan pengorbanan sejati di jalan Allah.

“Ibrahim rela mengorbankan putra satu-satunya, Ismail, karena perintah Allah. Ismail pun siap mengorbankan dirinya karena cinta dan taqwa kepada Sang Pencipta. Inilah bukti bahwa iman yang sejati lahir dari kepatuhan tanpa syarat,” ujar Ustaz Fatchur dengan suara tenang namun menggugah.

Beliau juga mengingatkan bahwa kurban yang paling utama di zaman ini adalah mengorbankan ego, kemalasan, dan sifat-sifat buruk dalam diri demi menjadi manusia yang lebih bertakwa, lebih peduli, dan lebih berguna bagi sesama. Kegiatan salat Idul Adha di sekolah ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan karakter spiritual warga sekolah, khususnya peserta didik.

Dengan semangat berkurban dan meneladani Nabi Ibrahim a.s., diharapkan seluruh siswa dapat menumbuhkan nilai ketulusan, keberanian, dan kepatuhan dalam kehidupan sehari-hari.Kegiatan ini menjadi pengingat bersama bahwa pendidikan sejati tidak hanya mengasah akal, tetapi juga memurnikan hati dan menguatkan iman.

Semangat kurban di lingkungan SMP Negeri 2 Tanggulangin tidak hanya tergambar dari ritualnya, tetapi dari komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bagi diri sendiri, orang lain, dan kepada Tuhan.

Related Post

Tinggalkan komentar